Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktifitas anak di masa depan. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Beberapa penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta kurangnya asupan gizi yang adekuat sebelum dan selama kehamilan. Hal ini didukung oleh fakta bahwa 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif dan 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang optimal.
Mencegah dan menangani stunting merupakan komitmen pemerintah dalam mencapai angka penurunan stunting 14% di tahun 2024. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui Dinas Kesehatan melakukan kegiatan Pertemuan Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2022 di Prime Plaza Hotel Batang Kuis.
Adapun hasil Riset SSGI tahun 2021 di Kabupaten Deli Serdang telah menunjukkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 12,5% dan ini menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Deli Serdang sudah mengalami penurunan bahkan dibawah Target RPJMN Nasional.
Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh Dinas OPD terkait Stunting Kabupaten Deli Serdang, 45 Kepala Desa Lokus Stunting beserta Ibu PKK Desa, Puskesmas Desa Lokus Stunting beserta Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dan Lintas Program terkait stunting. Adapun acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang yang didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan dan Masyarakat.
Kegiatan tersebut mengundang narasumber dari Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kabupaten Deli Serdang dan BAPPEDA LITBANG Kabupaten Deli Serdang.
dr. Ade Budi Krista selaku Kadis Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, dalam laporannya menyampaikan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Deli Serdang sebesar 12,5%.
Untuk menurunkan angka tersebut, atas arahan dari Dinas Kesehatan Deli Serdang melakukan penimbangan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) setiap bulan yang dilakukan kepada lebih dari 90% balita. Tentu terlebih dahulu melakukan pelatihan kepada tenaga-tenaga pengukur. Selanjutnya mereka diturunkan untuk melakukan penimbangan dan pengukuran ulang sesuai dengan EPPGBM tadi. Namun, standarisasi alat dinilai sangat penting, karena dapat mempengaruhi BB dan TB anak balita dalam penentuan anak stunting.
Aksi percepatan penurunan stunting pada tahun 2022, harus dapat menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi. Sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran.
Copyright © 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang