Berdasarkan data WHO kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Pemerintah Indonesia telah melakukan serangkaian langkah untuk menangani penyakit kanker. Indonesia pada saat ini menghadapai pergeseran pada pola penyakit dari penyakit menular (PM) menjadi Penyakit Tidak Menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama meningkat, secara demografi struktur umur penduduk Indonesia bergerak kearah struktur penduduk yang semakin menua yang akan berdampak pada pergeseran pola penyakit di masyarakat dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Penyakit tidak menular merupakan silent disease yang menjadi penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia.
Pada tahun 2030 PTM diperkirakan akan menjadi penyebab lebih dari 75% kematian diseluruh dunia, dimana sebagian besar berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi, yaitu 1,4 per 1000 penduduk. Kanker tertinggi pada wanita di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks) , sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal.
Apa penyebab kanker?
Meskipun ilmu kedokteran telah berkembang pesat, hingga kini kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Memang ada banyak faktor yang memengaruhi seperti, merokok/terkena paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas dan diet tidak sehat, juga kurang aktivitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker.
Penyakit yang menjadi momok mengerikan ini diperkirakan oleh para ahli dapat dicegah hingga 40% dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut. Untuk mencapainya, memang diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risiko tersebut dan peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat. Salah satu kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah adalah program pengendalian kanker khususnya deteksi dini kanker rahim dan payudara dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia ini dilaksanakan selama 5 tahun di seluruh Indonesia, dimana pencanangan dilakukan oleh Ibu Negara Irianan Joko Widodo pada tanggal 21 April 2015.
Upaya pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim antara lain :
C = Cek kesehatan secara teratur
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktifitas fisik
D = Diet sehat dengan kalori seimbang
I = Istirahat cukup
K = Kelola stress
2. Cegah kanker dengan melakukan deteksi dini:
Di mana bisa dapatkan pelayanan kesehatan tersebut?
Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara bias dilakukan di fasilitas kesehatan yang telah mempunyai tenaga kesehatan terlatih seperti:
Dalam rangka memperingari hari kanker sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari 2020. Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang melakukan serangkaian kegiatan dengan mengangkat tema “INI AKU DAN AKU AKAN MELAKUKANNYA “ dengan sub tema “AKU BISA MELAKUKAN DETEKSI DINI DAN KITA BISA MENGERTI KANKER”.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Ade Budi Krista mengatakan bahwa peringatan hari kanker sedunia ini merupakan salah satu upaya pengendalian kanker untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan khususnya Wanita Usia Subur (WUS) untuk melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini khususnya kanker leher rahim dan payudara.
Kegiatan ini dilakukan serentak di 34 puskesmas pada tanggal 19 Pebruari 2020 bertempat di masing – masing puskesmas, adapun kegiatannya sbb:
Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama dalam mengendalikan faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker sehingga diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan.
Copyright © 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang