Navbar Contoh

Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting Tingkat Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022

 

Perkembangan Sebaran Prevalensi Stunting

Salah satu intervensi penurunan Stunting terintegrasi yang dilaksanakan oleh Kabupaten Deli Serdang adalah Aksi ke-7, yaitu Pengukuran dan Publikasi Stunting. Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya Kabupaten Deli Serdang untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tubuh anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Dengan demikian periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting adalah intervensi yang dilakukan pada 1.000 HPK dari anak balita. Intervensi ini memerlukan konvergensi program dan upaya sinergis pemerintah serta dunia usaha/masyarakat. Pada Tahun 2022, Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang telah mengadakan Rembuk Stunting dengan menetapkan 45 lokus desa untuk intervensi spesifik dan sensitif pada lokus tersebut.

Berikut adalah Grafik dan Peta sebaran stunting di Kabupaten Deli Serdang:

Grafik :Persentase Stunting berdasarkan wilayah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021 - 2022

Sumber: (Pengukuran Balita Tahun 2021 dan 2022)

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase balita Stunting di Kabupaten Deli Serdang, tahun 2021 prevalensi stunting 1,52% menjadi 0,63% di tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa, adanya konvergensi program intervensi Upaya percepatan pencegahan stunting telah mampu menurunkan persentase balita stunting di Kabupaten Deli Serdang.

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang guna menurunkan angka stunting melalui perbaikan gizi di masa 1.000 HPK, antara lain dengan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten, Pemetaan dan Analisa Situasi Program Stunting, Regulasi Daerah, Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Pencatatan dan Pelaporan (termasuk dokumentasi) dan Intervensi Hasil, Pengukuran dan Publikasi Stunting, Reviu Kinerja, Orientasi Proses Asuhan Gizi Puskesmas, Sosialisasi dan Koordinasi Pendidikan Gizi  dalam Pemberian Makanan Tambahan, Pemberian Mikro Nutrien (taburia), Pemberian PMT untuk Balita Kurus, Program Penyehatan Lingkungan, Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih dan Sanitasi.

Kabupaten Deli Serdang telah melakukan upaya inovasi dalam penurunan dan pencegahan stunting. Adapun inovasi yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Kebal Stunting, Desa Emplasmen Kuala Namu membentuk Kelas Balita Stunting (Kebal Stunting) yang sasarannya adalah semua balita di Desa tersebut dan memperioritaskan balita stunting dengan memberikan edukasi dan melakukan pemantauan pertumbuhan balita.
  2. Si Nande Bundaku, atau Sayangi Ibu dan Anak Deli Serdang yang dilakukan oleh Petuga Puskesmas Mulyorejo dalam memantau perkembangan ibu hamil dan bayi baru lahir serta memberikan edukasi seputar tentang kehamilan misalnya tentang 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
  3. Simamak, atau Sayang Ibu Melahirkan Anak Mendapat Akte Program yang di buat oleh Puskesmas Galang yang memberikan Akte lahir untuk mempermudah ibu yang selesai melahirkan mendapatkan Akte Lahir.
  4. Marjaga Hati, atau Mari Buat Jamban Sehat Hari Ini dan Tidak Nanti yaitu Program sanitasi yang dilakukan oleh Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang dalam membentuk Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di Desa Lokus Stunting.
  5. Sedulor, atau Sehat dengan Daun Kelor yaitu inovasi dari Puskesmas Tanjung Morawa dalam mengolah daun kelor untuk anak balita terutama balita stunting.
  6. D’Best, atau Desa Bebas Stunting yaitu inovasi dari Puskesmas Batang Kuis dalam menurunkan angka stunting di Kecamatan Batang Kuis.
  7. SiGenit, inovasi baru dari Puskesmas Biru-Biru yaitu Gerakan Nikah Sehat dimana kegiatan ini salah satunya melakukan edukasi dan pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin yang akan menikah, yang nantinya akan berdampak baik untuk masa depan dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.

Kelompok Sasaran Beresiko

Kelompok beresiko yang perlu mendapatkan perhatian anatara lain, Calon Pengantin, Ibu Hamil, Bayi, Usia Bawah Dua tahun (Baduta), dan Remaja Putri. Terkhusus remaja putri sedari dini harus sudah siap untuk menjadi calon pengantin pada usia idealnya, sehingga saat hamil dapat menjadi ibu hamil yang sehat dan berperilaku sehat, sehingga bayi yang dikandung pun dapat lahir dengan selamat, sehat, dan cerdas. Bayi yang telah dilahirakan tersebut berhak untuk mendapatkan ASI eksklusif dan Pemberian Makan Bayi dan Anak yang sesuai sehingga pertumbuhan otaknya dapat optimal dan meningkatkan angka kualitas hidup di Kabupaten Deli Serdang di masa depan.

Foto-foto Kegiatan Terkait Stunting

Publikasi Stunting di salah satu Desa di Kabupaten Deli Serdang

 

Pengukuran Balita di Desa

 

Pemberian Makanan Tambahan bagi Balita

 

Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil

 

Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di Sekolah

Alamat

   JL. Karya Asih No. 4 Lubuk Pakam 20514
  Telp/Fax. 061-7951849
  dinkes@deliserdangkab.go.id

Copyright © 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang